Senin, 06 November 2017

Berbenah diri untuk mati atau jodoh?


Berbenah diri untuk mati atau jodoh?

Entah mati atau jodoh yang akan datang terlebih dahulu.

Satu kata "berbenah diri" ini tenar setelah kata-kata jodoh mulai bermunculan, saya sempat berfikir kenapa manusia gencar sekali memperbincangkan tentang jodoh, bukankah sudah ada yang maha menjodohkan?

Bukankah jodoh adalah salah satu misteri Tuhan? Begitupun dengan kematian.

Berbicara tentang kematian. Kematian juga salah satu misteri didunia seperti halnya jodoh tetapi kenapa tidak ada yang menggaduhkan hal tersebut?

Sejenak saya berfikir untuk kedua kalinya, sempat saya melihat kenapa disetiap musim janur kuning disitu juga ada beberapa kibaran kuning yang memilukan hati seakan keduanya saling beriringan.

Pertanyaannya kenapa selalu demikian? Lagi-lagi cuma Tuhan yang tahu.

Ketika semua orang sibuk berbenah diri untuk menyambut jodoh, sebenarnya mereka lupa ada salah satu misteri kematian disana, bisa jadi malah bukan jodoh yang datang terlebih dahulu tetapi kematian ? siapa manusia yang tahu?

Kesimpulannya, jodoh atau kematian. Entah yang mana yang akan datang terlebih awal sejatinya keduanya adalah ketetapan Allah, keduanya harus dipersiapkan, diri kita harus dibenahkan untuk memantaskan diri jika sewaktu-waktu salah satu hal itu datang.

Bukan maksud menakut-nakuti, karena sejatinya kehidupan itu milik Allah dan akan kembali pada Allah.

Saya tidak setuju dengan orang-orang yang mengatakan mari berbenah diri, memantaskan diri untuk menyambut datangnya jodoh karena sesungguhnya mereka melupakan kematian, yang seharusnya adalah memantaskan diri, berbenah untuk menyambut keduanya yang kita tidak tahu siapa atau yang mana dahulu yang datang, yang terpenting adalah kita harus mempersiapkannya.

Karena hidup itu tidak ada yang tahu sekarang, besok atau lusa sang pencipta mengambil titipannya.

#sumyyncum